Nabi Zulkifli as
Kisah Para Nabi dan Rasul dalam Al-Quran
Kisah Para Nabi dan Rasul dalam Al-Quran
Referensi dalam Al-Quran
Di dalam Al-Quran, nama Zulkifli as, disebutkan 2 kali, yaitu :
Surat Al-Anbiyaa' (Al-Anbiya') [21] : ayat 85
Surat Shaad (Sad) [38] : ayat 48
Pada Surat Al-Anbiyaa' (Al-Anbiya') [21] : ayat 85 dan 86, Firman Allah SWT :
(Ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Mereka semua termasuk
orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat
Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.
Pada Surat Shaad (Sad) [38] : ayat 48, Firman Allah SWT :
[38:48] Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.
Kisah Nabi Zulkifli
Riwayat Zulkifli sedikit sekali disebutkan dalam Al-Qur'an. Menurut
Mufassirin, nama aslinya ialah Basyar. Ia adalah putra Nabi Ayub yang
lolos dari reruntuhan rumah Nabi Ayub yang menewaskan anak-anak semua
Anak Nabi Ayub. Zulkifli adalah orang yang taat beribadah. Ia melakukan
sholat seratus kali dalam sehari.
Suatu ketika, raja di negeri Rom saat itu, Nabi Ilyasa sudah semakin
tua. Karena tak memiliki calon pengganti, raja mengadakan sayembara
kepada kaum Rom, bahwa siapapun yang berpuasa di siang hari, beribadah
di malam hari, dan tidak melakukan marah, ia akan diangkat menjadi raja.
Hal ini terdapat dalam riwayat Ibnu Jarir : "Apabila Al-Yasa (Nabi
Ilyasa), meningkat tua, dan ingin memberikan tugas untuk memimpin bangsa
Israel kepada yang sesuai. Baginda mengumumkan: Hanya orang tersebut
akan dipertimbangkan untuk menggantikan baginda dan yang berpuasa pada
siang hari, mengingati Allah pada malam hari dan menahan diri daripada
sifat marah. Salah seorang daripada mereka (Basyar) berdiri dan berkata:
Aku akan patuh kepada syarat-syarat tersebut. Baginda mengulangi
syarat-syarat itu semula sebanyak tiga kali dan lelaki yang sama
berjanji dengan bersungguh-sungguh akan memenuhi syarat-syarat tersebut.
Maka dia dilantik untuk membawa tugas tersebut."
Dari kutipan riwayat di atas, Basyar menyanggupi semua persyaratan yang
diberikan raja kepadanya. Ia pun dinobatkan menjadi raja. Pada masa
pemimpinannya, ia berjanji kepada rakyatnya untuk menjadi hakim adil
dalam menyelesaikan perkara. Karena keadilan beliau, maka ia disebut
sebagai Zulkifli pada masa itu.
Allah SWT mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. Setelah beberapa lama
menjadi raja, beliau memenuhi segala janjinya, sehingga Allah memberinya
ujian kepadanya dengan setan yang berkeinginan untuk menggoyahkan
imannya.
Suatu ketika, setan menjelma sebagai musafir lelaki tua. Keinginannya
adalah membuat marah Zulkifli. Ia memaksa penjaga untuk dapat masuk
istana dan menemui Zulkifli pada larut malam. Lelaki tua itu diizinkan
masuk oleh penjaga istana. Dalam pertemuan tersebut, setan mengadu
kepada Zulkifli tentang kekejaman orang lain terhadap dirinya. Namun
Zulkifli menyuruhnya untuk datang besok malam ketika kedua belah pihak
sudah merasa siap untuk bertemu. Namun musafir tersebut mengingkarinya
dan malah datang pagi hari.
Keesokan harinya, musafir tersebut datang dan mengadu seperti pada malam
sebelumnya. Maka Zulkifli menyuruhnya untuk datang pada malam hari
saja. Lelaki itu berjanji dengan bersungguh-sungguh pada Zulkifli untuk
datang pada malam hari. Namun ia mengingkarinya.
Pada hari yang ketiga, musafir itu datang lagi. Pada kali ini, tidak ada
tanggapan dari Zulkifli. Maka setan itu tersebut menyelinap menembus
pintu dan menunjukkan dirinya kepada Zulkifli. Zulkifli sangat terkejut
melihat jelmaan setan tersebut. Lalu dia pun mengtahui bahwa musafir itu
adalah setan yang mencoba membuatnya marah namun setan itu gagal.
Karena keberhasilan Zulkifli menahan amarah, maka oleh Allah ia diangkat
sebagai seorang nabi.
Nabi Zulkifli diutus oleh Allah kepada kaum Rom agar selalu mengingat satu Tuhan dan tidak menyembah berhala.
Suatu ketika terjadi pemberontakan di negerinya oleh orang-orang yang
durhaka kepada Allah. Zulkifli menyeru pada rakyatnya agar berperang,
namun mereka semua takut mati sehingga tak seorang pun yang mau
berperang. Mereka pun meminta Zulkifli untuk berdoa kepada Allah SWT
agar mereka semua tidak mati dan menang dalam perang. Zulkifli pun
berdoa kepada Allah dan Allah pun mengabulkan doanya.
Pendapat dan Kontroversi tentang Zulkifli
- Sebagian muslim sependapat dengan pandangan Muhammad bin Jarir al-Tabari, mengangap Zulkifli adalah orang baik dan sabar yang selalu menolong kaumnya dan membela kebenaran, namun bukan seorang nabi. Sebagian lainnya percaya bahwa dia seorang nabi.
- Maulana Abul Kalam Azad menyatakan bahwa Zulkifli adalah Siddhartha Gautama. Karena kata dzu pada namanya berarti orang atau pemilik sedangkan kata kifl memiliki banyak maknanya. Salah satunya Kapilawastu (tempat lahir Siddharta Gautama yang sekarang bernama Nepal). Namun ia tak dapat menjelaskan lebih lanjut alasannya.
- Menurut Baidawi, Zulkifli seperti dengan nabi Yahudi bernama Yehezkiel yang dibawa ke Babilonia setelah kehancuran Yerussalem. Baginda dirantai dan dipenjarakan oleh Raja Nebukadnezzar. Baginda menghadapi segala kesusahan dengan sabar dan mencela perbuatan mungkar Bani Israil.
- Menurut versi lain nama aslinya Waidiah bin Adrin. Beliau nabi bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Beliau membangun kota Kifl di Irak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar