Pic: fatimarahmah.wordpress.com |
Memiliki
anak-anak perempuan bukanlah sebuah kekurangan bagi seseorang. Bisa jadi, ia
justru menjadi anugerah yang amat indah baginya, manakala dia bisa menunaikan
segala kewajiban memelihara dan mendidik mereka.
Bagi orang
tua yang dianugerahi anak-anak perempuan, pemberian Allah SWT ini sebenarnya
merupakan karunia yang amat besar dari-Nya. Dan bisa berharap janji Rasulullah
SAW:
“Barangsiapa yang memelihara dua anak perempuan hingga dewasa, dia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan aku dan dia (seperti ini).” Beliau menggabungkan jari-jemarinya. (HR. Muslim No. 2631)
“Barangsiapa yang memelihara dua anak perempuan hingga dewasa, dia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan aku dan dia (seperti ini).” Beliau menggabungkan jari-jemarinya. (HR. Muslim No. 2631)
Jika kita
cermati, pendidikan terhadap anak perempuan memiliki peran yang amat strategis.
Tentu saja, karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi masyarakat
dan generasinya kelak. Seorang anak perempuan akan menjadi seorang istri bagi
suaminya, akan menjadi ibu dan pendidik bagi anak-anaknya. Selain itu, dia akan
mengemban berbagai tugas lain yang telah menanti.
Jika dia
baik, dia akan menunaikan berbagai perannya ini dengan baik. Dia akan
memberikan dorongan dan pengaruh yang baik bagi sang suami. Dia akan memelihara
serta menjaga fisik dan psikis anak-anaknya, juga mengajari mereka dengan
berbagai hal yang positif. Dia juga akan menjaga kehormatan diri dan
keluarganya.
Sebaliknya,
anak perempuan yang tak terdidik dengan baik tidak akan bisa membantu dan
mendukung kebaikan suaminya. Anak-anaknya pun terlantar, tidak terurus karena
dia tidak mengerti hal anak-anaknya. Tingkah laku anak-anaknya pun akan jauh
dari sebutan beradab. Lebih-lebih lagi, dia akan menjadi sumber kerusakan yang
bisa menghancurkan tatanan masyarakat.
Berikut
beberapa kewajiban orangtua dalam mendidik anak perempuan:
1.
Mengajarkan Agama
Bekal
yang paling berharga bagi anak-anak, termausk anak perempuan, adalah agama. Bahkan,
seorang wanita dipilih karena agamanya, sebagaimana anjuran Rasulullah SAW:
“Wanita
itu dinikahi karena empat hal: bisa karena hartanya, karena keturunannya, karena
kecantikannya, dan karena agamanya. Maka dari itu, pilihlah wanita yang baik
agamanya. Jika tidak, engkau akan celaka.” (HR. al-Bukhari no. 5090 dan Muslim
no. 3620)
Menanamkan
agama kepada anak-anak tentu saja harus bertahap. Pada tahap awal, saat
anak-anak mulai mengerti pembicaraan, kita bisa mengenlkan mereka pada Rabbnya
sambil kita katakan, “Allah.”
Kita tuntun
mereka untuk mengucapkan basmalah sebelum makan dan minum. Ketika mereka mulai
bisa memahami, kita ajari mereka rukun islam, rukun iman, dan rukun ihsan. Ajari
serta biasakan mereka berwudlu dan shalat saat berusia tujuh tahun. Pisahkan tempat
tidur antara anak laki-laki dan anak perempuan. Demikian yang diperintahkan
oleh Rasulullah SAW kepada setiap orang tua. Jika mereka telah mampu, kita
latih mereka untuk berpuasa agar terbiasa kelak ketika dewasa. Selain itu,
mereka harus pula mengetahui perkara-perkara yang harus pula mengetahui
perkara-perkara yang harus dijauhi dalam syariat sehingga mereka dapat
menghindarinya.
2.
Memupuk Kesadaran Mereka Sebagai Seorang Wanita
Sedari
awal, anak perempuan harus diberi pengertian bahwa mereka berbeda dari anak
laki-laki. Hal yang termudah untuk mengenalkan perbedaan ini adalah dari sisi
pakaian. Mereka dilarang mengenakan pakaian yang biasa dipakai anak laki-laki. Selain
pakaian, sikap dan perilaku pun demikian. Anak perempuan diajari sikap dan
perilaku yang khas anak perempuan.
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wassalam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan
wanita yang menyerupai laki-laki. Jika wanita menyerupai laki-laki dan
laki-laki menyerupai perempuan, tentu sunnah yang telah diciptakan oleh Allah
subhanahu wata’ala ini akan hilang dan sirna sehingga terjadilah sesuatu yang
bertentangan dengan penciptaan dan hikmah Allah subhanahu wata’ala.
3.
Membiasakan Mereka dengan Adab dan Akhlak Mulia
Seorang
muslimah bisa tampil santun dan penuh pesona manakala dia berpegang dengan adab
dan akhlak yang diajarkan oleh Islam. Bercermin kepada pribadi Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wassalam, ummahatul mukminin dan para shahabiyah.
Di samping
itu, sejak dini mereka harus dikenalkan dan dibiasakan dengan adab-adab yang
diajarkan oleh Islam. Ini sebagaimana dikatakan oleh sahabat yang mulia, ‘Ali
bin Abi Thalib radhiyallahu anhu:
“Ajarilah
mereka adab dan ajarilah mereka ilmu!”
Adab terhadap
orang tua, tetangga, tamu, adab makan dan minum, adab berpakaian, adab meminta
izin, dan sekian banyak adab yang diajarkan oleh Islam hingga yang
sekecil-kecilnya, seperti memotong kuku, membersihkan badan dan pakaian serta
menunaikan hajat perlu mereka ketahui dan amalkan. Adab dan akhlak yang mulia
akan menjadi perhiasan bagi mereka.
4.
Membiasakan Mereka Berpakaian Sesuai Syariat
Dinasihatkan
oleh Fadhilatusy Syaikh al-‘Utsaimin, “Tidak pantas orang tua memakaikan anak perempuannya
pakaian yang terbuka auratnya. Karena jika terbiasa, hal ini akan melekat dan
dianggap remeh olehnya dan akan terus dia bawa hingga dewasa. Hendaknya mereka
membiasakan anak-anak perempuan mereka untuk mengenakan pakaian yang menutup
aurat dan senantiasa merasa malu karena malu itu termasuk keimanan.”
Bahkan,
kita harus mendorong mereka untuk menutup aurat sejak masih kanak-kanak agar
mereka terbiasa ketika dewasa kelak. Sejak umur tujuh tahun, kita biasakan
mereka mengenakan kain kerudung untuk menutup kepala, mengenakan pakaian
panjang dan lapang yang akan menjaga kehormatannya.
5.
Mengajari Berbagai Keterampilan Rumah Tangga
Anak perempuan
harus dibekali dan dibiasakan melakukan segala pekerjaan rumah. Hal ini nanti
akan dibutuhkannya ketika mulai memasuki rumah tangga bersama suaminya. Banyak hal
yang harus dia ketahui cara bergaul dengan suami dan mengurus rumah tangga,
seperti memasak, mengatur rumah dan sebagainya.
Sumber:
Buletin Jumat Edisi
Desember 2013. TK & Playgroup Kreatif Primagama. Bantul-Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar