Nabi Daud (Dawud) as
Kisah Para Nabi dan Rasul dalam Al-Quran
Daud (Dawud, Davíd, Dawit) adalah nabi sekaligus raja dalam kerajaan
Israel (Bani Israil). Daud merupakan keturunan Yahudza bin Ya'qub bin
Ishaq bin Ibrahim al-Khalil.
Nabi Daud adalah ayah dari Nabi Sulaiman, dan moyang dari Nabi Zakaria, Nabi Yahya, dan Nabi Isa.
Ketika masih muda, Daud menyertai tentara Bani Israil di bawah
pimpinan Thalut melawan pasukan bangsa Palestina yang dipimpin Jalut
(Goliath). Daudlah yang berhasil membunuh Jalut, sehingga dipuji sebagai
pahlawan perang. Setelah Raja Thalut meninggal, Daud menggantikannya
sebagai raja. Allah mengangkat Daud sebagai nabi dan rasul-Nya.
Kepadanyalah diturunkan kitab Zabur. Beliau memiliki sejumlah mukjizat,
kecerdasan akal, mengerti bahasa burung, dan melembutkan besi hanya
dengan menggunakan tangan kosong. Perawakan Nabi Daud tidak terlalu
tinggi, bermata biru, berambut tidak lebat, berhati suci dan bersih.
Dia sangat dicintai oleh bani Israil. Allah menganugerahi nabi Daud
dengan kerajaan dan kenabian: kebaikan dunia dan akhirat. Kerajaan itu
istimewa, begitu juga dengan kenabian. Dan, keduanya disatukan pada diri
Daud. Allah berfirman,
"Sungguh, telah Kami berikan kepada Daud
karunia dari Kami. (Kami berfirman), "Hai gunung-gunung dan
burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah
melunakkan besi untuknya," (QS. Saba' [34]: 10).
Allah memberikannya suara yang merdu: suara yang tidak diberikan
kepada siapa pun selain dia. Sehingga, ketika dia sedang melantunkan
Zabur, burung-burung turut berhenti di udara untuk mengagungkan Allah.
Begitu juga dengan gunung, ia menjawab dan ikut bertasbih bersamanya
pada pagi dan sore hari. Allah juga memberinya kemampuan untuk
memutuskan perkara dengan adil diantara manusia. Dia mampu menengahi dan
menyelesaikan pertengkaran dan perselisihan yang terjadi pada
masyarakatnya. Hal itu membuat bani Israil lebih menghormati,
menghargai, dan memuliakannya.
Daud yang mulai pembangunan Bait Suci yaitu Baitul Muqaddis yang
kemudian diselesaikan oleh anaknya Nabi Sulaiman, yang sekarang menjadi
tempat Masjid Al-Aqsa. Daud meninggal dalam usia 100 tahun dan
dikebumikan di Baitul Muqaddis/Maqdis (Yerusalem).
Kisah Nabi Daud
Setelah wafat Nabi Yusya' bin Nun wafat, krisis dan kekacauan kian
parah melanda bani Israel di Palestina. Banyak di antara mereka
berpaling dari agama Yahudi kepada penyembahan berhala (paganisme) yang
telah menjalar di kalangan masyarakat Kan'an. Karena itu, sekelompok
pimpinan setempat bangkit memerangi keyakinan sesat tersebut. Mereka
adalah para hakim yang bebreapa periode sejarah Yahudi dinamakan dengan
nama mereka.
Pada pertengahan era itu, bangsa Palestina menyerang bani Israil
untuk merampas Tabut, kitab perjanjian. Hal ini juga dilakukan oleh
bangsa Madyan, Ammonoid, Moabite, dan Aram (Aramic) dan dipicu oleh
konflik internal berupa perpecahan yang terjadi di kalangan bani Israil.
Kekacauan tersebut berlangsung sampai datangnya Nabi Samuel, nabi
kaum Yahudi pada abad 11 SM. Dialah yang telah berhasil mengumpulkan
perwakilan berbagai suku dari utara dan selatan dalam satu majelis.
Selain itu, dia juga mencalonkan Thalut sebagai raja dari seluruh bani
Israil hingga mereka membaiatnya di Jaljal, (lihat Dakwah Nabi Musa).
Allah berfirman,
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka, 'Sesungguhnya
Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.' Mereka menjawab,
'Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak
mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi
kekayaan yang cukup banyak?, Nabi (mereka) berkata,' Sesungguhnya Allah
telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang
perkas,' Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha
Mengetahui," (QS. Al-Baqarah [2]: 247).
Raja Thalut kemudian meminta bantuan kepada orang yang kuat dan ahli
berperang dari keturunan Yahudza yaitu Daud. Dia adalah laki-laki yang
rajin beribadah dan berserah diri kepada Allah. Allah menjadikan
gunung-gunung ikut bertasbih bersamanya pagi dan petang. Allah juga
menganugerahinya suara yang indah dan merdu. Dengan suara merdunya itu,
dia melantunkan kitab Zabur yang Allah turunkan kepadanya.
Popularitas dan nama baik Daud pun semakin meningkat ketika terjadi
perang antara pasukan Thalut dan Jalut, raja bangsa Kan'an di daerah
Yabus, sebagaimana dikisahkan dalam firman Allah,
"Tatkala Jalut dan
tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya)
berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan
kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang
kafir." Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin
Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah
memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah
meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya.
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia dengan
sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai
karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. " (QS. Al-Baqarah [2]: 250-251).
Ketika Thalut melihat keberanian dan ketangkasan Daud, Thalut lantas
mendekati dan menikahkan Daud dengan putrinya. Namun, setalah merasakan
bahwa masyarakatnya cenderung mengikuti Daud, Thalut mencoba untuk
berkhianat, tetapi gagal. Thalut kemudian menyesali perbuatan buruknya
tersebut dengan bertaubat dan meninggalkan kerajaan hingga kematian
menjemputnya. Itu terjadi saat bangsa Ibrani berkumpul di sekitar Daud.
Allah berfirman, "Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara," (QS. Shad [38]:20).
Daud kemudian mulai berjuang menegakkan dan menyebarkan agama Allah
di bumi Palestina di antara bangsa Kan'an dan bani Israil. Setelah
berhasil menguasai kota al-Quds dan mengingat kembali Tabut (Kitab
Perjanjian), negeri itu menjadi kerajaan yang kuat. Pemerintahannya
menjadi semakin kuat saat dia berhasil menguasai dan menyatukan
kota-kota bangsa Kan'an ke dalam kekuasaannya.
Nabi Daud terus memperluas kekuasaannya hingga berhasil menaklukkan
daerah Mu'ab, Edom, dan bagian timur Jordania. Setelah itu, dia menuju
kota Aram dan terus ke arah Damaskus serta menaklukkannya sampai ke
wilayah Hama.
Tafsir QS. Shad [38]:20
Allah berfirman, "Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan." (QS. Shad [38]: 20).
Mengenai ayat tersebut, Ibnu Katsir menafsirkan bahwa Allah
menganugerahi Daud dengan kerajaan yang sempurna dari segala kebutuhan
kerajaaan. Ibnu Abu Najh meriwayatkan dari Mujahid bahwa Daud adalah
penduduk dunia yang memiliki kekuasaan paling kuat. As-Suddi berkata, "Kerajaannya setiap hari dijaga oleh 4000 pasukan."
Sebagian ulama salaf berpendapat, "Telah sampai kepadaku barita bahwa
kerajaan Daud setiap malam dijaga oleh 33 ribu pasukan." Tidak ada
kenabian yang dijaga sedemikian rupa setelahnya.
Ulama lain berpendapat, "Kerajaan Daud dijaga oleh 40 ribu pasukan yang dilengkapi senjata". Ibnu
Jarir dan Ibnu Abu Hatim menyebutkan dari riwayat Ulba' bin Ahmar, dari
Ikrimah, dari Ibnu Abbas bahwa ada dua orang dari bani Israil datang
menemui Nabi Daud. Salah satunya melapor kepada Nabi Daud bahwa sapinya
telah dirampas orang disebelahnya, sedangkan orang yang digugat
menyangkalnya. Si penggugatpun tidak memiliki bukti. Nabi Daud kemudian
menganugerahkan perkara mereka. Pada saat tidur malam, di dalam mimpinya
dia diperintahkan untuk membunuh orang yang menggugat. Ketika siang
datang, Nabi Daud memerintahkan untuk membunuh si penggugat.
Si penggugat pun berkata, "Wahai Nabi Allah, kenapa engkau justru akan membunuhku padahal orang lain telah merampas sapiku?"
Nabi Daud menjawab, "Sungguh, Allah memerintahku untuk membunuhmu dan aku pasti akan membunuhmu." Penggugat tersebut berkata, "Demi
Allah, wahai Nabi, Allah tidak memerintahkanmu untuk membunuhku karena
perkara ini; aku berkata jujur bahwa sapiku telah dirampasnya. Akan
tetapi, perintah Allah untuk membunuhku itu karena aku telah membunuh
ayahnya tanpa sepengetahuan seorang pun."
Nabi Daud lalu
memerintahkan untuk membunuhnya. Ibnu Abbas melanjutkan bahwa setelah
kejadian itu kedudukan Nabi Daud semakin kukuh dikalangan bani Israil.
(Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur'an al-'Azhim, jilid IV, hlm. 33).
Penaklukan Kota Yabus (Yerusalem)
Pada awalnya, Yabus (Yerusalem) adalah pusat pemerintahan suku Yabus,
salah satu keturunan bangsa Kan'an. Bani Israil mengalami kesulitan
untuk menaklukkannya. Mereka kemudian memohon kepada Nabi mereka agar
mengutus seorang panglima sehingga mereka dapat berperang di bawah
komandonya. Dan, Nabi Daudlah yang mampu menduduki dan menaklukkannya,
sebagaimana firman Allah,
"Mereka (tentara Thalut) mengalahkan
tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh
Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan
hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang
dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian
umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi
Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam." (QS. Al-Baqarah [2]: 251).
Nabi Daud menetap di ibu kota kerajaannya, Yerusalem dan setelah itu
dia mulai menaklukkan berbagai suku serta kota yang berada di sekeliling
ibu kotanya.
Asal Kota Yabus (Yerusalem)
Kota al-Quds dinamakan Yabus karena dinisbahkan kepada suku Yabus.
Mereka adalah salah satu keturunan bangsa Kan'an : Salah satu putra
Kan'an. Kota ini juga disebut dengan nama bahasa Kan'an, yaitu Ur Salem
(Yerusalem) yang berarti kota keselamatan. Nama Yabus tetap menjadi
symbol kota ini hingga dikuasai oleh Nabi Daud. Nama al-Quds telah
dikenal sebagai kota tersebut sejak awal berdirinya berbagai tempat
ibadah. Sementara itu, kota ini dinamakan Baitul Maqdis dimulai sejak
pertama kami Islam berkuasa. Oleh karena itu, kota al-Quds dinamakan
Yerusalem karena pada dasarnya dari nama Ur Salem, bahasa Arami.
Nabi Daud dalam Al-Qur'an
Di dalam Al-Quran, nama Daud as, disebutkan sebanyak 18 kali, seperti berikut ini.
Pada Surat Al-Baqarah [2] : ayat 250-251, Firman Allah SWT :
Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut
dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri
kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap
orang-orang kafir." Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut
dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut,
kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah
(sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang
dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian
umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi
Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.
Pada Surat Al-Israa' (Al-Isra') [17] : ayat 55, Firman Allah SWT :
Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi.
Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas
sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Pada Surat Al-Anbiyaa' (Al-Anbiya') [21] : ayat 78-80, Firman Allah SWT :
Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan
keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh
kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan
yang diberikan oleh mereka itu, maka Kami telah memberikan pengertian
kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada
masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami
tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud.
Dan kamilah yang melakukannya. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud
membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu;
Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).
Pada Surat An-Naml [27] : ayat 15-16, Firman Allah SWT :
Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan
keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari
kebanyakan hamba-hambanya yang beriman". Dan Sulaiman telah mewarisi
Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian
tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya
(semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".
Pada Surat Sabaa' (Saba') [34]: ayat 10-11 dan 13, Firman Allah SWT :
[34:10,11] Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari
Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung,
bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan
besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah
anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat
apa yang kamu kerjakan.
[34:13] Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari
gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang
(besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku).
Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit
sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
Pada Surat Shaad (Sad) [38] : ayat 17-25, Firman Allah SWT :
Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami
Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada
Tuhan). Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih
bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi, dan (Kami tundukkan pula)
burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada
Allah. Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah
dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. Dan adakah sampai
kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat
pagar? Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena
kedatangan) mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut; (kami)
adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat
zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil
dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke
jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh
sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia
berkata : "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku
dalam perdebatan". Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim
kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada
kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat
itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat
sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka
ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.
Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia
mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.
Pada Surat Shaad (Sad) [38] : ayat 26 dan 30, Firman Allah SWT :
[38:26] Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa)
di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan
adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan
kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan
Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari
perhitungan.
[38:30] Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya),
[38:30] Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya),
Pada Surat An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 163, Firman Allah SWT :
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami
telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan
anak cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan
Zabur kepada Daud.
Pada Surat Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 78, Firman Allah SWT :
Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan
'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan
selalu melampaui batas.
Pada Surat Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 84, Firman Allah SWT :
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada
keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum
itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebagian dari
keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar