Gejala-Gejala Kanker Payudara
Ada beberapa gejala kanker payudara yang dapat dilihat. Berikut adalah gejala-gejala yang dimaksud:
- Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba.
- Perubahan bentuk dan ukuran payudara.
- Adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh.
- Adanya cairan (darah atau nanah-berwarna kuning sampai kehijauan) yang keluar dari puting susu.
- Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi).
- Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara.
- Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Segera periksakan payudara Anda ke dokter bila timbul gejala-gejala
yang telah disebutkan agar bisa segera ditangani dengan baik. Diusahakan
untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah
diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium awal.
Untuk mendeteksi secara dini, dapat dilakukan pemeriksaan sendiri
pada payudara setiap 5-7 hari setelah masa menstruasi, dengan mammografi
(pemeriksaan dengan sinar X), atau dengan biopsi (mengangkat sedikit
jaringan kelenjar susu untuk diagnosis).
Pencegahan Kanker Payudara
Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa
ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup,
secara umum bisa mengurangi angka terjadinya kanker.
Saat ini, faktor yang terbukti memegang peranan penting dalam proses
terjadinya tumor adalah hormon estrogen. Estrogen merupakan hormon
kelamin sekunder yang berfungsi untuk membentuk dan mematangkan organ
kelamin wanita, termasuk payudara, selama pubertas.
Estrogen memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ kelamin wanita yang disebut sel duct. Sel duct ini kemudian akan membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct ini merupakan saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi.
Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat faktor keturunan,
radiasi, radikal bebas, dll, maka sel tersebut dapat membelah secara
berlebihan yang seterusnya akan berkembang menjadi kanker.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa estrogen merupakan salah satu
faktor yang bertanggung jawab terhadap resiko terjadinya kanker
payudara. Apa yang dapat dilakukan masing-masing wanita untuk mencegah
timbulnya kanker payudara?
- Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
- Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
- Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter.
- Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun).
- Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya.
Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini
mungkin, sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar. Pemeriksaan
payudara secara pribadi hendaknya dilakukan dengan teratur setiap bulan,
karena seorang wanita harus waspada dalam mencari sesuatu yang tampak
atau terasa mencurigakan pada payudaranya, seperti adanya pengerasan
atau benjolan.
Tidak soal seberapa kecil hasil penemuannya, ia perlu segera
menghubungi dokter. Semakin dini suatu benjolan didiagnosa, semakin
besar kendali yang dimiliki wanita tersebut terhadap masa depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar