Abu vulkanik, sering disebut
juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan
material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan,
terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang
berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai
radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak
mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh
adanya hembusan angin. Abu yang halus dapat menyababkan radang paru-paru jika
terhirup. Sebagai contoh letusan G. Krakatau tahun 1883 mengitari bumi
berhari-hari, juga letusan G. Galunggung tahun 1982 dapat mencapai Australia.
Abu vulkanik dapat digunakan sebagai bahan pozolan karena mengandung unsur
silika dan alumunia sehingga dapat mengurangi penggunaan semen sebagai bahan
bangunan. Abu vulkanik juga dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung.
|
Pic: dok: Yayasan Lestari Indonesia-Yogyakarta @Kediri 15 Februari 2014 |
Abu
vulkanik jika terpapar langsung dengan kulit bisa menyebabkan iritasi.
Kemudian, jika kontak langsung dengan mata bisa menyebabkan radang pada mata. Abu
vulkanik juga berbahaya bagi pernapasan, bisa menyebabkan hidung alergi,
bersin-bersin, batuk, bahkan sesak napas.
|
Pic: dok: Yayasan Lestari Indonesia-Yogyakarta @Kediri 15 Februari 2014 |
Bahkan
bagi yang sensitif seperti mengidap asma jika terpapar langsung dengan abu
vulkanik bisa menyebabkan kambuh. Juga menyebabkan alergi. Oleh karena itu, dia
mengharapkan warga sekitar untuk menghindari kontak langsung dengan abu
vulkanik. Bisa dengan menggunakan kacamata, masker, baju lengan panjang bahkan
menggunakan krim kulit agar tidak terpapar langsung dengan abu vulkanik.
|
Pic: dok: Yayasan Lestari Indonesia-Yogyakarta @Kediri 15 Februari 2014 | |
|
Pic: dok: Yayasan Lestari Indonesia-Yogyakarta @Kediri 15 Februari 2014 |
Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/02/14/n0yxv5-ini-dampak-abu-vulkanik-gunung-kelud-jika-terhirup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar